Senin, 26 April 2010

FMC (Fixed Mobile Convergence)

Teknologi IMS membawa dampak pula terhadap jenis layanan yang akan berkembang. Layanan yang akan berkembang adalah layanan yang berupa konvergensi layanan yang merupakan gabungan dari wireless dan wireline. Dengan adanya permintaan pasar yang seperti itu maka dibuat lah suatu teknologi yang bernama Fixed Mobile Convergence (FMC).

Fixed Mobile Convergence (FMC) merupakan suatu konsep yang berdasar pada penggunaan protocol yang sama untuk jaringan fixed, seluler maupun internet.

Konfergensi adalah bersatunya layanan telekomunikasi, teknologi informasi dan penyiaran dimana penyelenggaraan jasa telekomunikasi merupakan kegiatan penyediaan atau pelayanan jasa telekomunikasi melalui media apa saja termasuk TV, siaran, radio, dan multimedia. (sumber : media law ombudsperson).

Fixed Mobile Confergence (FMC) telah menjadi isu sangat menarik di lingkungan industry Telekomunikasi, terutama karena mendorong penghematan baik dalam biaya capital (capital expenditure) maupun biaya operasional operator.

Dengan adanya konvergensi ini diharaplan layanan multimedia berjalan pada perangkat (terminal), tanpa melihat mode akses  dan arsitektur  jaringannya  masing-masing.

Dengan  kata  lain operator yang memiliki fixed network, mobile network   maupun internet network  dapat mengintegrasikan  teknologinya  menjadi  satu pada pada layer core networknya (packet switching backbone broadband yang berbasis IP) yang dikenal dengan  istilah Next Generation Network (NGN). Hal ini berdampak posistif pada perkembangan layanannya yang ditawarkan dan billing system-nyapun dapat dibuat  terintegrasi, yang pada akhirnya  memberi nilai  tambah (value added)  yang  signifikan pada penggunanya.

 

Dampak Konfergensi

Yang merupakan dampak dari adanya konfergensi adalah :

1. Berubahnya gaya hidup masyarakat

2. Bisnis

3. Regulasi

Dengan adanya dampak tersebut dibutuhkan solusi-solusi yang dapat memperbaiki akibat dari dampak-dampak negative tersebut.


 


Gambar Fixed-Mobile Convergence (Sumber: ZTE)

 

SOLUSI FMC (Fixed Mobile Convergence)

Evolusi dari sistem berbasis circuit switched menjadi paket switched telah menghancurkan jurang pembatas antara layanan suara dan data. Hal ini member dampak yang besar pada bisnis tradisional yang memberikan pemisahan antara suara, data, jaringan mobile dan broadcast.

Format yang saat ini dipakai adalah suara, data, teks, dan gambar tetapi yang akan datang menggunakan format multimedia yang merupakan penyatuan dari seluruh layanan tersebut.

Perubahan tersebut dipengaruhi oleh kebutuhan pengguna jasa telekomunikasi. Kebutuhan tersebut antara lain:

1. Multi layanan suara, teks, gambar, video, data atau internet

2. Perpindahan teknologi yang halus

3. Banyak layanan yang dapat diakses oleh satu nomor.

4. mobilitas

5.Harga yang tetap.

Bagi operator kompetisi menjadi semakin ketat karena bergerak dari kompetisi terbatas menjadi kompetisi penuh karena mempunyai banyak keuntungan antara lain pelanggan yang semakin banyak dikarenakan semua jenis layanan dapat diakses dalam satu operator, penyebaran pasar yang semakin meningkat serta adanya penjualan silang layanan sehingga operator dapat menjual layanan mobile kepada user yang dilayani oleh operator jaringan fixed. Saat ini ada beberapa penyedia jaringan fixed mobile convergence, yaitu nokia Siemens network, dan Avaya nokia network.

Masing-masing dari penyedia fixed mobile convergence mempunyai solusi yang berbeda-beda yaitu :

 

Nokia – Siemens network

Persaingan yang terjadi antara operator bukan hanya dengan operator penyedia layanan (fixed, mobile, cable, dan hybrid) tetapi juga dengan internet servis Provider dan content provider sehingga para operator harus membangun strategi Fixed Mobile Convergence (FMC) yang cermat supaya dapat bersaing.

Nokia Siemens network mempunyai solusi yaitu dengan menyediakan integrasi layanan dengan biaya yang efisien dan kemampuan interopabilitas agar bisa bekerja di berbagai domains dan layanan. Nokia Siemens network juga menggabungkan layanan suara, pesan, dan multimedia untuk banyak device.

Melalui kerjasama dengan banyak operator dan provider Nokia Siemens menawarkan Mobile dan fixed off Switching, Solusi Perkabelan dan aplikasi IMS.

Ada beberapa hal penting yang harus dilakuka oleh operator supaya dapat bertahan dalam kompetisi untuk mendapatkan simpati dan loyalitas dari konsumen antara lain :

1. Pengurangan kerumitan jaringan

2. membuat layanan – layanan yang terbaaru sehingga konsumen tidak bosan

3. Operasi yang efisien biaya.

 

AVAYA NOKIA NETWORK

Kemajuan teknologi komunikasi yang baru dan yang semakin canggih dan dengan harga yang relevan yang merupakan faktor pendukung kehadiran komunikasi bergerak (Mobile Communication) telah mengubah gaya hidup masyarakat modern.

Pada waktu yang bersamaan perusahaan-perusahaan telekomunikasi mulai bergerak meninggalkan jaringan yang terpisah antara suara dan data menuju jaringan yang terkonvergensi yaitu dengan menyatukan suara dan data.

Walaupun kemajuan dalam dunia komunikasi bergerak dan IP telephony yang memberikan dampak yang baik tetapi usaha ini dilakukan secara terpisah. Diman komunikasi seluler berfokus pada pengembangan produktivitas dan permintaan konsumen yang sering bepergian tetapi IP telephony lebih berfokus pada penyedia fungsi telekomunikasi ekslusif di dalam kantor yang tidak bersifat mobile sehingga perlu adanya usaha untuk menyatukan keduanya supaya menghasilkan produktivitas yang lebih baik.

Avaya dan Nokia melihat kesempatan untuk menyediakan komunikasi yang inovatif dan  mudah diimplementasikan yaitu dengan menggabungkan keduanya.

Avaya dan Nokia mempunyai solusi fixed mobile converegence yaitu dengan mengubah operating system symbian menjadi virtual office pone yan menyediakan suatu interface untuk terhubung dengan Avaya Communication Manager.

Solusi yang ditawarkan memungkin pelanggan dapat menggunakan satu nomor dengan satu voice mailbox (kotak suara) yang akan memudahkan pelanggan untuk mengatur akses komunikasi yang mereka gunakan. Solusi ini juga dapatm digunakan oleh pelanggan dengan menikmati fitur-fitur yang ada dalam jaringan fixed Mobile yang tidak tersedia pada layanan seluler seperti call-coverage pada jam-jam libur, dialing yang singkat dan lain-lain. Selain itu user dapat mengganti kedua mode secara bergantian.

 

Referensi:

The IMS: IP Multimedia Concepts and Services in the Mobile Domain, Miikka Poikselka, John Wiley & sons, Ltd (ISBN: 0-470-87113-X)

Abdi Zaenal (2006), Industri telekomuniksi : Lokomotif pertumbuhan ekonomi dan kemajuan bangsa

IP Multimedia Sub System (IMS), Overview and Applications", 3G Americas, July 2004.

Mobile broadband, Gunawan Wibisono dan Gunandi Dwi Hantoro, 2008

 

 

 

 

 

IP Multimedia Subsistem

A. Pengertian IMS

IMS (IP Multimedia Subsystem) merupakan susunan jaringan berbasis paket yang bersifat fleksibel yang setiap operator jaringan bisa atau mungkin untuk menghadirkan multimedia dan layanan-layanan yang menguntungkan bagi operator. Teknologi IMS ini menggabungkan teknologi wireless dan wireline dengan layanan suara dan data. IMS muncul diawali dengan kehadiran teknologi softswitch , IMS ini adalah awal dari konsep NGN (Next Generation Network). Dengan IMS Internet dapat diakses oleh setiap orang di berbagai lokasi.

Prinsip IMS adalah mengatur session untuk setiap layanan. IMS juga membantu Operator untuk memperkenalkan  layanan-layanan yang baru seperti Webbrowsing, WAP dan MMS. Selain itu dengan IMS kita juga dapat membaca E-mail, menonton film, atau ikut video conference dimanapun kita berada dengan menggunakan perangkat 3G.

Jaringan 3G ini bertujuan menggabungkan dua aspek yang sangat penting dalam komunikasi yaitu internet dan komunikasi seluler. Elemen kunci dalam arsitektur 3G adalah IMS, yang berfungsi untuk menyediakan akses seluler dimanapun ke seluruh layanan internet. Standar IMS mendukung banyak teknologi akses jaringan termasuk GSM, WCDMA, CDMA 2000, dan WLAN.

Protokol sinyal utama yang digunakan pada IMS adalah Session initiation Protokol (SIP) yang merupakan standar yang diajukan untuk komunikasi multimedia antara pengguna yang berinteraksi dengan suara, video, dan IM.

 

B. Konsep IMS

Konsep IMS adalah memberikan layanan internet di berbagai tempat dengan meggunakan teknologi seluler. Dari sisi pengguna, IMS memberikan layanan komunikasi person-to-person dan person-to-content dengan berbagai model komunikasi, meliputi suara, teks, gambar dan video, atau kombinasinya, dengan cara yang sangat personal dan terkontrol.

Dari sisi operator, IMS memberikan  kemajuan yang sangat penting pada konsep arsitektur layering dengan mendefinisikan sebuah arsitektur horizontal, dimana service enablers dan common functions dapat di gunakan ulang untuk berbagai aplikasi. Pada konsep NGN dengan softswitch (wireline), seluruh session layanan yang timbul akan dilewatkan pada call manager (softswitch) baik data maupun suara.


Gambar 2. Call Control (Voice) dalam konsep NGN (Softswitch) (sumber: TEKELEC)

Softswitch pada awal lahirnya lebih banyak diarahkan pada layanan suara, oleh karena itu  maka session yang ditimbulkan untuk layanan data menjadi tidak efektif dilewatkan pada satu server tunggal (softswitch). Hal ini dikarenakan, database pelanggan yang terlibat dalam layanan data tidak seluruhnya menggunakan layanan suara, demikian sebaliknya. Dengan konsep IMS ini maka ketidakesfisienan  dapat diatasi dengan menggunakan IP Sub System (server) yang akan mengatasi layanan berdasarkan fitur - fiturnya, dimana setiap layanan akan dimengerti oleh session yang dibangun. Dengan IMS ini juga, kita dapat menggunakannya untuk membangun multi layanan dengan satu session, yang dapat menjadikan proses komunikasi yang dibangun lebih efisien. Dalam hal ini protocol SIP (session initiation protocol) akan sangat berperan.

IP Multimedia Subsystem (IMS) pada dasarnya dibuat khusus untuk jaringan mobile agar dapat memberikan layanan telekomunikasi berbasis IP.


Gambar Multimedia Session dalam Konsep IMS (sumber: TEKELEC)

Teknologi IMS juga diperkenalkan oleh lembaga Third Generation Partnership Project (3GPP) yang bergerak dalam bidang jaringan mobile, khususnya dalam pengembangan konsep jaringan Universal Mobile Telecommunications System (UMTS). Lembaga 3GPP2 telah mendefinisikan suatu referensi arsitektur, functional splits, spesifikasi protocol dan lainnya. Selain mendukung fitur utama, dapat dimungkinan pula pengembangan aplikasi oleh pihak ketiga melalui Session Initiation Protocol (SIP), integrated access dan charging.

 

Konsep IMS diperkenalkan di dunia telekomunikasi untuk memenuhi kebutuhan jaringan dan pengguna dengan spesfikasi sebagai berikut:

· proses pengiriman layanan komunikasi multimedia dengan karakteristik real time dan person to       person dengan basis IP (seperti voice or videotelephony), demikian juga halnya dengan komunikasi person-to-machine (seperti layanan gaming).

· Mengembangkan layanan komunikasi multimedia real-time dengan non-real-time (seperti video live streaming dan chatting).

· Mampu melayani dan berinteraksi dengan layanan dan aplikasi yang beragam (seperti mengkombinasikan presence dan instant messaging).

· Kemudahan dalam melakukan setup multi layanan dalam satu session tunggal atau multi session secara bersamaan.

 

Arsitektur IMS

Arsitektur layanan IMS adalah susunan yang membantu jangkauan yang luas dan pada jaringan ini dimungkinkan fleksibilitas Protokol SIP. Arsitektur IMS bisa mendukung multiple application servers yang menyediakan layanan telepon tradisional (POTS/PSTN / PUBLIC SWITCH TELEPHONE NETWORK) dan layanan seperti halnya instant messagingpush to talkmultimedia messagingvideo streaming, dan lainnya.

Arsitektur IMS mempunyai tiga lapisan,yaitu :

• Lapisan Transport dan Endpoint

Kedua lapisan ini berfungsi untuk mengatur (menyambung dan memutuskan) pensinyalan SIP (service internet protocol) untuk membentuk session dan menyediakan layanan bearer seperti mengubah suara dari format analog atau digital menjadi paket IP yang menggunakan Realtime Transport Protocol (RTP).

• Lapisan Session Control

Didalam lapisan session control ini terdapat Call Session Control Function (CSCF) yang berfungsi menyediakan registrasi dan melakukan proses routing dari pesan pensinyalan SIP ke application server yang dituju. Interworking antara Call Session Control Function (CSCF) dengan lapisan transport dilakukan dengan tujuan untuk menjamin  semua layanan yang melaluinya. Dalam lapisan ini termasuk juga informasi registrasi end user yang sedang melakukan komunikasi (contohnya IP address), informasi roaming, layanan telepon (contohnya informasi call forwarding), informasi layanan pesan instant, dan pilihan voice mail. Di dalam Lapisan session control termasuk Media Gateway Control Function (MGCF), yang juga bekerjasama antara SIP signalling dengan media gateway (seperti H.248). MGCF berfungsi untuk mengatur distribusi dari session melalui multiple media gateways. Sedangkan Media Server Function Control (MSFC) berfungsi untuk menyediakan fungsi yang sama untuk media server.

      • Layer Application Server

Lapisan ini ada application server yang menyediakan layanan end user logic. Arsitektur IMS dan pensinyalan SIP ini punya kemampuan yang fleksibel untuk mendukung berbagai macam variasi dari application servers untuk mengkomunikasikan  layanan telepon dan non telepon .

 

Selain itu IMS juga mempunyai fitur – fitur yang dapat mendukung kinerja IMS antara lain

1. Platform umum dengan komponen yang dapat dipake ulang.

2. Biaya pemakaian dan penataan yang lebih kecil dibandingkan menggunakan teknologi lain.

3. kombinasi dari fungsionalitas dari setiap solusi.

4. Konsisten, interface terbuka untuk pengembang pihak ketiga.

5. Konsistensi bagi pihak end user dengan dimungkinkannya roaming tidak terbatas hanya ke layanan home network.

 

 

 

 

Referensi :

The IMS: IP Multimedia Concepts and Services in the Mobile Domain, Miikka Poikselka, John Wiley & sons, Ltd (ISBN: 0-470-87113-X)

Abdi Zaenal (2006), Industri telekomuniksi : Lokomotif pertumbuhan ekonomi dan kemajuan bangsa

IP Multimedia Sub System (IMS), Overview and Applications", 3G Americas, July 2004.

Mobile broadband