Fixed Mobile Convergence (FMC) merupakan suatu konsep yang berdasar pada penggunaan protocol yang sama untuk jaringan fixed, seluler maupun internet.
Konfergensi adalah bersatunya layanan telekomunikasi, teknologi informasi dan penyiaran dimana penyelenggaraan jasa telekomunikasi merupakan kegiatan penyediaan atau pelayanan jasa telekomunikasi melalui media apa saja termasuk TV, siaran, radio, dan multimedia. (sumber : media law ombudsperson).
Fixed Mobile Confergence (FMC) telah menjadi isu sangat menarik di lingkungan industry Telekomunikasi, terutama karena mendorong penghematan baik dalam biaya capital (capital expenditure) maupun biaya operasional operator.
Dengan adanya konvergensi ini diharaplan layanan multimedia berjalan pada perangkat (terminal), tanpa melihat mode akses dan arsitektur jaringannya masing-masing.
Dengan kata lain operator yang memiliki fixed network, mobile network maupun internet network dapat mengintegrasikan teknologinya menjadi satu pada pada layer core networknya (packet switching backbone broadband yang berbasis IP) yang dikenal dengan istilah Next Generation Network (NGN). Hal ini berdampak posistif pada perkembangan layanannya yang ditawarkan dan billing system-nyapun dapat dibuat terintegrasi, yang pada akhirnya memberi nilai tambah (value added) yang signifikan pada penggunanya.
Dampak Konfergensi
Yang merupakan dampak dari adanya konfergensi adalah :
1. Berubahnya gaya hidup masyarakat
2. Bisnis
3. Regulasi
Dengan adanya dampak tersebut dibutuhkan solusi-solusi yang dapat memperbaiki akibat dari dampak-dampak negative tersebut.
Gambar Fixed-Mobile Convergence (Sumber: ZTE)
SOLUSI FMC (Fixed Mobile Convergence)
Evolusi dari sistem berbasis circuit switched menjadi paket switched telah menghancurkan jurang pembatas antara layanan suara dan data. Hal ini member dampak yang besar pada bisnis tradisional yang memberikan pemisahan antara suara, data, jaringan mobile dan broadcast.
Format yang saat ini dipakai adalah suara, data, teks, dan gambar tetapi yang akan datang menggunakan format multimedia yang merupakan penyatuan dari seluruh layanan tersebut.
Perubahan tersebut dipengaruhi oleh kebutuhan pengguna jasa telekomunikasi. Kebutuhan tersebut antara lain:
1. Multi layanan suara, teks, gambar, video, data atau internet
2. Perpindahan teknologi yang halus
3. Banyak layanan yang dapat diakses oleh satu nomor.
4. mobilitas
5.Harga yang tetap.
Bagi operator kompetisi menjadi semakin ketat karena bergerak dari kompetisi terbatas menjadi kompetisi penuh karena mempunyai banyak keuntungan antara lain pelanggan yang semakin banyak dikarenakan semua jenis layanan dapat diakses dalam satu operator, penyebaran pasar yang semakin meningkat serta adanya penjualan silang layanan sehingga operator dapat menjual layanan mobile kepada user yang dilayani oleh operator jaringan fixed. Saat ini ada beberapa penyedia jaringan fixed mobile convergence, yaitu nokia Siemens network, dan Avaya nokia network.
Masing-masing dari penyedia fixed mobile convergence mempunyai solusi yang berbeda-beda yaitu :
Nokia – Siemens network
Persaingan yang terjadi antara operator bukan hanya dengan operator penyedia layanan (fixed, mobile, cable, dan hybrid) tetapi juga dengan internet servis Provider dan content provider sehingga para operator harus membangun strategi Fixed Mobile Convergence (FMC) yang cermat supaya dapat bersaing.
Nokia Siemens network mempunyai solusi yaitu dengan menyediakan integrasi layanan dengan biaya yang efisien dan kemampuan interopabilitas agar bisa bekerja di berbagai domains dan layanan. Nokia Siemens network juga menggabungkan layanan suara, pesan, dan multimedia untuk banyak device.
Melalui kerjasama dengan banyak operator dan provider Nokia Siemens menawarkan Mobile dan fixed off Switching, Solusi Perkabelan dan aplikasi IMS.
Ada beberapa hal penting yang harus dilakuka oleh operator supaya dapat bertahan dalam kompetisi untuk mendapatkan simpati dan loyalitas dari konsumen antara lain :
1. Pengurangan kerumitan jaringan
2. membuat layanan – layanan yang terbaaru sehingga konsumen tidak bosan
3. Operasi yang efisien biaya.
AVAYA NOKIA NETWORK
Kemajuan teknologi komunikasi yang baru dan yang semakin canggih dan dengan harga yang relevan yang merupakan faktor pendukung kehadiran komunikasi bergerak (Mobile Communication) telah mengubah gaya hidup masyarakat modern.
Pada waktu yang bersamaan perusahaan-perusahaan telekomunikasi mulai bergerak meninggalkan jaringan yang terpisah antara suara dan data menuju jaringan yang terkonvergensi yaitu dengan menyatukan suara dan data.
Walaupun kemajuan dalam dunia komunikasi bergerak dan IP telephony yang memberikan dampak yang baik tetapi usaha ini dilakukan secara terpisah. Diman komunikasi seluler berfokus pada pengembangan produktivitas dan permintaan konsumen yang sering bepergian tetapi IP telephony lebih berfokus pada penyedia fungsi telekomunikasi ekslusif di dalam kantor yang tidak bersifat mobile sehingga perlu adanya usaha untuk menyatukan keduanya supaya menghasilkan produktivitas yang lebih baik.
Avaya dan Nokia melihat kesempatan untuk menyediakan komunikasi yang inovatif dan mudah diimplementasikan yaitu dengan menggabungkan keduanya.
Avaya dan Nokia mempunyai solusi fixed mobile converegence yaitu dengan mengubah operating system symbian menjadi virtual office pone yan menyediakan suatu interface untuk terhubung dengan Avaya Communication Manager.
Solusi yang ditawarkan memungkin pelanggan dapat menggunakan satu nomor dengan satu voice mailbox (kotak suara) yang akan memudahkan pelanggan untuk mengatur akses komunikasi yang mereka gunakan. Solusi ini juga dapatm digunakan oleh pelanggan dengan menikmati fitur-fitur yang ada dalam jaringan fixed Mobile yang tidak tersedia pada layanan seluler seperti call-coverage pada jam-jam libur, dialing yang singkat dan lain-lain. Selain itu user dapat mengganti kedua mode secara bergantian.
Referensi:
The IMS: IP Multimedia Concepts and Services in the Mobile Domain, Miikka Poikselka, John Wiley & sons, Ltd (ISBN: 0-470-87113-X)
Abdi Zaenal (2006), Industri telekomuniksi : Lokomotif pertumbuhan ekonomi dan kemajuan bangsa
IP Multimedia Sub System (IMS), Overview and Applications", 3G Americas, July 2004.
Mobile broadband, Gunawan Wibisono dan Gunandi Dwi Hantoro, 2008